Posts

Showing posts from June, 2010

Vaskulitis Nekrosis Sistemik

EPIDEMIOLOGI     Sindrom vaskulitis termasuk tidak umum. Kejadian tahunan secara keseluruhan diperkirakan antara 10 sampai 42 kasus per 1 juta orang per tahun. Arteritis Takayasu (TA) lebih cenderung terjadi pada wanita muda. Penyakit Kawasaki dan purpura Henoch-Schonlein merupakan tipe vaskulitis anak yang paling umum, dan arteritis temporal (arteritis sel raksasa (GCA) terjadi pada pasien-pasien yang umumnya berusia di atas 55 tahun. Vaskulitis pembuluh darah kecil, utamanya pada kutaneous, terjadi pada usia berapapun; tetapi etiologi yang mendasari berbeda antara anak-anak dan orang dewasa. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS     Pembuluh-pembuluh darah bisa dipengaruhi oleh beberapa proses, termasuk sindrom hiperkoagulabilitas, vasospasme Raynaud, proliferasi myointimal dengan oklusi (misal: skleroderma), oklusi embolik, displasia kongenital atau yang didapat (acquired) (misal: sindrom Marfan, displasia fibromuskular), aterosklerosis, dan inflamasi. Kerusakan vaskular dan penataan ulang

Saline hipertonik untuk edema serebri dan peninggian tekanann intrakranial

Edema serebri dan peninggian tekanan intrakranial (ICP) merupakan masalah penting dan sering terjadi pada pasien yang sakit saraf kritis. Kedua masalah ini bisa disebabkan oleh berbagai gangguan pada otak. Edema serebri yang meningkat dan ICP yang berkurang terkait dengan hasil akhir yang membaik. Akan tetapi, semua modalitas perawatan sekarang ini masih jauh dari sempurna dan terkait dengan efek-efek samping berbahaya seperti: hiperventilasi indiskriminat bisa mengarah pada ischemia otak; mannitol bisa menyebabkan penurunan volume intravaskular, ketidakcukupan ginjal, dan peningkatan ICP rebound; barbiturat terkait dengan depresi kardiovaskular dan respirasi dan koma berkepanjangan; dan drainase cairan serebrospinal (CSF) melalui penyisipan kateter intraventrikular bisa menghasilkan perdarahan intrakranial dan infeksi.