Perawatan Untuk Pasien Gigitiruan Lengkap Yang Memiliki Permintaan Estetik Tinggi: Sebuah Laporan Kasus

Abstrak

Tujuan: Tujuan dari laporan kali ini adalah menunjukkan sebuah strategi untuk penegakan diagnosis dan pemberian perawatan yang sesuai untuk pasien gigitiruan yang memiliki permintaan estetik tinggi.

Latar belakang: Beberapa pasien edentulous memiliki kebutuhan yang sangat penting akan aspek estetik dari gigitiruan yang mereka pakai.

Laporan: Seorang wanita edentulous berusia 55 tahun memiliki keluhan ketidakpuasan terhadap penampilan dua set gigitiruan lama yang dia pakai. Sebuah metode kompleks digunakan selama pembuatan set gigitiruan baru untuk memenuhi permintaan estetik pasien ini.

Ringkasan: Metode ini secara esensial memperbaiki saling komunikasi dan kerjasama antara dokter gigi dan pasien; sehingga juga meningkatkan kepuasan pasien.

Kata kunci: gigitiruan lengkap, estetik, psikologi, kepuasan pasien.


Pendahuluan

Karakteristik gigitiruan lengkap yang baik mencakup: kinerja biologis yang baik, fungsi yang baik, dan penampilan yang memuaskan. Tujuan sebuah perawatan untuk pasien gigitiruan adalah perbaikan penampilan wajah. Banyak pasien yang menganggap bahwa penampilan bahkan lebih penting dari pada fungsi gigitiruan. Saat ini, sudah banyak gigitiruan biasa yang dianggap baik oleh ahli prostodontik tetapi tidak memuaskan bagi pasien. Juga ada bukti yang menunjukkan bahwa pasien yang memiliki masalah-masalah emosional lebih cenderung tidak puas dengan perawatan gigitiruan lengkap. Dengan demikian, evaluasi subjektif pasien terhadap estetika gigitiruan mereka merupakan pertimbangan yang sangat penting dalam proses perawatan yang dilakukan oleh ahli prostodontik agar dapat mengatasi kekhawatiran pasien tentang estetik pribadi mereka dalam lingkungan sosial seperti sekarang ini. Dokter perlu menunjukkan sikap yang sensitif terhadap kebutuhan psikologis pasien mereka untuk mencapai hasil yang benar-benar dapat diterima. Ini mungkin memerlukan pelatihan tambahan tergantung pada latar belakang dokter.

Laporan Kasus

Diagnosis

Seorang wanita edentulous berusia 55 tahun memiliki keluhan ketidakpuasan terhadap penampilan dua set gigitiruan yang dibuat untuknya enam bulan yang lalu dan dia sedang mencari gigitiruan yang baru. Keluhan khususnya adalah sebagai berikut:
Set gigitiruan pertama memiliki keterpaparan gigi yang baik tetapi tidak memberikan dukungan bibir yang cukup (Gambar 1)
Disisi lain, set gigitiruan kedua memberikan dukungan bibir yang baik tetapi terlalu banyak keterpaparan gigi (Gambar 2).

Tak satupun dari kondisi ini yang bisa dia diterima dari segi estetik sehingga dia mencari gigitiruan baru yang memiliki keterpaparan gigi sama seperti pada set gigitiruan pertama tetapi memiliki dukungan bibir yang sama dengan yang diberikan oleh set gigitiruan kedua. Dia menghubungi beberapa dokter gigi dan semuanya menyimpulkan bahwa hal tersebut “sangat sulit” dicapai atau bahkan “tidak mungkin”.

Ridge residual maksilla nya adalah tipe “C” (Gambar 3) dengan jarak antar-lengkung yang cukup dan tidak ada gangguan temporomandibular.

Riwayat dental menunjukkan pasien telah berfokus untuk mengevaluasi penampilannya ketika dokter gigi pribadinya menyusun gigi selama tahap uji coba untuk dua set gigitiruan sebelumnya. Dia tidak memberikan persetujuan untuk pembuatan gigitiruan sampai dia merasa susunan gigi-gigi tiruan itu sempurna. Ketika gigitiruan diberikan, pasien mengevaluasi ulang penampilannya dan tidak puas karena kedua set gigitiruan tersebut tidak sesuai keinginannya.

Jika ditinjau dari perspektif prostodontik, kedua gigitiruan sebelumnya telah memenuhi standar perawatan, dan kelihatannya pasien terlalu kritis berkenaan dengan masalah estetik. Karena gigitiruan ini sudah baik, maka masalah yang muncul sebenarnya adalah masalah psikologi sehngga harus diupayakan untuk membujuk pasien agar menerima gigitiruan sebelumnya. Upaya ini gagal dan diputuskan untuk membuat gigitiruan yang lain untuknya.
Perawatan

Perawatan diberikan menggunakan kriteria perawatan medis yang baku. Ini mencakup komunikasi yang cukup dengan pasien khususnya tentang hasil estetik yang akan diharapkan dari gigitiruan baru sebelum memulai perawatan. Dia diingatkan bahwa hasil akhir dari perawatan ini sangat tergantung pada keterlibatannya dalam proses perawatan dan kerjasamanya.

Tahap pencetakan berlangsung normal. Akan tetapi, karena kondisi psikologis pasien, dia harus ditemani oleh teman atau keluarganya selama kunjungan selanjutnya untuk pembuatan gigitiruan dan prosedur pemasangan gigitiruan baru. Strategi ini berfungsi memberikan umpan-balik positif dari teman terpercaya untuk menghindari kecurigaan berbasis psikologis dari pasien tentang gigitiruan yang tidak tepat bahkan ketika masalah-masalah teknis dengan gigitiruannya sebenarnya tidak ada.

Pasien menggunakan cermin untuk mengevaluasi penempatan gigitiruan dan melakukan penilaian tentang apakah jarak vertikal oklusal memenuhi kebutuhan estetiknya. Sekitar satu jam diperlukan untuk mencapai kepuasan pasien. Setelah itu, pasien diminta untuk menandatangani catatan kasus untuk membawa keterangan izin dalam melanjutkan tahap proses pembuatan gigitiruan selanjutnya.

Pada kunjungan uji-coba, dia ditemani oleh suaminya dan beberapa teman untuk memberikan umpan-balik tentang penampilannya dengan gigitiruan terpasang. Setelah satu jam evaluasi dan proses diskusi, setiap dari mereka setuju bahwa gigitiruan yang akan dipasang terlihat seperti gigi alami dan melengkapi penampilannya. Setelah itu, pasien menandatangani surat persetujuan untuk penyusunan gigitiruan agar dapat dilanjutkan ke proses pembuatan gigitiruan.

Pemasangan gigitiruan akhir merupakan momen paling penting dalam proses perawatan. Gigitiruan baru memberikan dukungan bibir dan keterpaparan gigi yang menarik bagi pasien saat dia tersenyum (Gambar 4). Pasien puas dengan karakteristik positif dari kedua set gigitiruan lama yang telah berhasil dipindahkan ke set gigitiruan yang baru.

Tidak ada masalah yang ditemukan selama fase penyesuaian gigitiruan pasca-pemasangan. Setelah pemeriksaan menyeluruh, keberadaan masalah teknis dengan gigitiruan ditunjukkan oleh beberapa strategi psikologis yang digunakan untuk mencapai kepuasan pasien. Disamping pemanfaatan pengaruh positif dari teman dan keluarga, sebuah strategi pengalihan perhatian pasien dari penampilannya saat berfokus pada sifat positif dari gigitiruannya juga digunakan. Strategi ini mencakup menanyakan kepada pasien tentang hal-hal berikut:
- Keberadaan ketidaknyamanan atau nyeri
- Kualitas retensi gigitiruan dalam hal apakah gigitiruan cenderung menjadi longgar ketika dia mengunyah atau berbicara
- Tingkat kepuasannya terhadap efisiensi mengunyah
- Pengetahuannya tentang bagaimana menjaga dan membersihkan gigitiruan
- Tingkat pemahamannya apakah perawatan gigitiruan yang dilakukan dengan baik dapat membuatnya merasa lebih nyaman ketika menggunakan gigitiruan.

Dengan memfokuskan pasien pada isu-isu penting ini, dia pada akhirnya menerima gigitiruan baru dan pencapaian kepuasannya terhadap hasil.

Pembahasan

Selama pembuatan gigitiruan lengkap, semua faktor harus dipertimbangkan karena faktor-faktor ini bisa mempengaruhi pemahaman dokter tentang estetika wajah. Faktor-faktor ini mencakup hal-hal berikut:

- Material yang digunakan dalam restorasi prostetik
- Kondisi mulut pasien
- Hubungan dokter dan pasien
- Sikap pasien terhadap restorasi
- Kepribadian pasien
- Situasi sosialekonomi pasien
- Tingkat pendidikan pasien
- Jenis kelamin pasien

Untuk alasan-alasan psikologis, beberapa pasien gigitiruan sangat kritis terhadap penampilan mereka saat menggunakan gigitiruan sementara standar-standar baku untuk estetik masih kurang. Pasien-pasien seperti ini mudah dipengaruhi oleh orang lain dan bisa memberikan tantangan penatalaksanaan pasien untuk dokter jika tidak diatasi dengan baik. Pengamalan dimasa lalu menunjukkan adanya kebutuhan untuk memperhatikan dasar-dasar penatalaksanaan pasien yang penting berikut ini dalam perawatan pasien-pasien semacam ini.
Komunikasi sebelum perawatan

Konsultasi sebelum perawatan harus mencakup penetapan tujuan-tujuan estetik. Ini bisa dicapai dengan mengklarifikasi ekspektasi pasien terhadap hasil perawatan dan pencapaian pemahaman yang komprehensif tentang faktor positif dan negatif yang mungkin mempengaruhi hasil tersebut. Hanya dengan mempertimbangkan semua faktor yang disebutkan sebelumnya dan setelah pasien benar-benar memahami prosedur pengobatan serta manfaat dan kerugian perawatan yang diusulkan barulah rencana perawatan yang realistis bisa dibuat. Lebih lanjut, isu-isu tersebut, seperti bentuk, warna gigitiruan, dn penataan gigi-gigi buatan, hanya boleh diputuskan setelah pertimbangan menyeluruh dan cermat.
Penyimpanan catatan medis

Penatalaksanaan pasien yang terlalu kritis memerlukan sebuah diskusi, selama konsultasi pendahuluan, tentang hal-hal yang mereka butuhkan untuk menyetujui setiap tahapan dalam aspek klinis proses pembuatan gigitiruan. Ini harus dilakukan dengan menggunakan izin tertulis untuk mengkonfirmasikan bahwa pasien telah memeriksa dengan cermat dan merasa puas dengan masing-masing tahapan yang berkenaan dengan hasil estetik. Ini memberikan perlindungan diri untuk dokter gigi dan berfungsi sebagai pengingat bagi partisipasi pasien dan persetujuannya selama proses pembuatan jika di suatu saat nanti pasien merasa tidak puas dengan hasil estetik dari gigitiruan dari waktu ke waktu. Ini juga berfungsi untuk meningkatkan kepercayaan diri pasien tentang penampilan akhir dari gigitiruan.
Praktek-praktek klinis yang baik

Prosedur-prosedur perawatan harus tepat dan mencakup perwujudan penuh dari perawatan individual. Pengambilan pencetakan, pembuatan model, dan pencatatan hubungan oklusal  harus dibuat sesuai dengan standar-standar perawatan yang berlaku. Penataan gigi-gigi buatan perlu tetap konsisten dengan penampilan yang ada pada tahap uji coba.
Keterlibatan teman dan keluarga

Selama kunjungan uji coba disarankan untuk pasien yang terlalu kritis agar ditemani oleh kerabat atau teman untuk memberikan umpan-balik kepadanya mengenai estetika gigitiruan yang diusulkan pada tahap uji coba. Ini sedikit membantu dari segi perbaikan kepuasan pasien ketika mereka mendapatkan gigitiruan akhir. Aktivitas ini menunjukkan besarnya pengaruh lingkungan pasien dan keterlibatan faktor sosial dalam evaluasi subjektif pasien.
Implikasi psikologis

Semua pasien memiliki respon yang berbeda terhadap prospek untuk menjadi edentulous dan mengenakan gigitiruan. Dari aspek psikologis, House mengelompokkan pasien menjadi empat jenis sebagai berikut:

- Beprikiran filosofis
- Berpikiran pasti
- Berpikiran hysteris
- Berpikiran biasa

Pasien yang berpikiran pasti biasanya meragukan kemampuan dokter gigi untuk membuat gigitiruan yang akan memenuhi kebutuhan estetik dan fungsional mereka dan menuntut upaya ekstra dan menjamin hasil pengobatan tanpa biaya tambahan. Perilaku pasien yang ditunjukkan disini menunjukkan bahwa dia mungkin memiliki pemikiran pasti selama proses pengadaptasian gigitiruan. Strategi yang digunakan untuk membujuknya menerima gigitiruan prostetik dan memahami skill dokter dalam jangka panjang cukup penting.

Selama tidak ada cacat dalam proses pembuatan gigitiruan, dokter bisa memberikan informasi yang lebih positif kepada pasien tentang prostesis mereka dan memandu mereka untuk menerima dan puas dengan hasil. Pengaplikasian tepat dari pendekatan psikologis ini akan menghasilkan sebuah efek positif yang signifikan terhadap pasien yang tidak puas dengan gigitiruan mereka yang semata-mata didasarkan pada faktor psikologis.

Faktor-faktor tidak terkait dengan skill dental yang berkontribusi bagi keberhaislan penggunaan gigitiruan menjadi semakin penting. Pasien harus menyadari tanggungjawab yang mereka miliki dalam hubungan antara dokter gigi dan pasien. Seperti disebutkan sebelumnya, hasil yang baik untuk pasien gigitiruan didasarkan pada saling komunikasi yang baik, pemahaman yang baik, dan respek bagi pasien. Ini menekankan pentingnya keterlibatan pasien selama proses pembuatan gigitiruan.

Comments

Popular posts from this blog

Kemajuan-kemajuan terbaru dalam memahami patogenesis pemfigus vulgaris

Sintesis Kolagen

Herpes Genital