Posts

Showing posts from 2010

Vaskulitis Nekrosis Sistemik

EPIDEMIOLOGI     Sindrom vaskulitis termasuk tidak umum. Kejadian tahunan secara keseluruhan diperkirakan antara 10 sampai 42 kasus per 1 juta orang per tahun. Arteritis Takayasu (TA) lebih cenderung terjadi pada wanita muda. Penyakit Kawasaki dan purpura Henoch-Schonlein merupakan tipe vaskulitis anak yang paling umum, dan arteritis temporal (arteritis sel raksasa (GCA) terjadi pada pasien-pasien yang umumnya berusia di atas 55 tahun. Vaskulitis pembuluh darah kecil, utamanya pada kutaneous, terjadi pada usia berapapun; tetapi etiologi yang mendasari berbeda antara anak-anak dan orang dewasa. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS     Pembuluh-pembuluh darah bisa dipengaruhi oleh beberapa proses, termasuk sindrom hiperkoagulabilitas, vasospasme Raynaud, proliferasi myointimal dengan oklusi (misal: skleroderma), oklusi embolik, displasia kongenital atau yang didapat (acquired) (misal: sindrom Marfan, displasia fibromuskular), aterosklerosis, dan inflamasi. Kerusakan vaskular dan penataan ulang

Saline hipertonik untuk edema serebri dan peninggian tekanann intrakranial

Edema serebri dan peninggian tekanan intrakranial (ICP) merupakan masalah penting dan sering terjadi pada pasien yang sakit saraf kritis. Kedua masalah ini bisa disebabkan oleh berbagai gangguan pada otak. Edema serebri yang meningkat dan ICP yang berkurang terkait dengan hasil akhir yang membaik. Akan tetapi, semua modalitas perawatan sekarang ini masih jauh dari sempurna dan terkait dengan efek-efek samping berbahaya seperti: hiperventilasi indiskriminat bisa mengarah pada ischemia otak; mannitol bisa menyebabkan penurunan volume intravaskular, ketidakcukupan ginjal, dan peningkatan ICP rebound; barbiturat terkait dengan depresi kardiovaskular dan respirasi dan koma berkepanjangan; dan drainase cairan serebrospinal (CSF) melalui penyisipan kateter intraventrikular bisa menghasilkan perdarahan intrakranial dan infeksi.

Pengaruh Larutan Garam Hipertonik (10%) pada Pasien-Pasien Dengan Tekanan Intrakranial yang Meningkat Setelah Stroke

Abstrak Latar belakang dan tujuan – Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek larutan garam hipertonik pada pasien-pasien stroke yang mengalami peningkatan tekanan intrakranial (CIP) setelah terapi konvesional dengan mannitol tidak berhasil. Metode – Sebanyak 22 episode krisis ICP terjadi pada 8 pasien dimana pengobatan standar 200 mL mannitol 20% tidak efektif. Krisis ICP didefinisikan sebagai peningkatan ICP 20 mm Hg (n=18), abnormalitas pupillary (n = 3), atau kombinasi keduanya (n = 1). Pasien-pasien diobati dengan 75 mL larutan-garam 10% selama 15 menit. ICP, tekanan darah arterial rata-rata, dan tekanan perfusi serebral dipantau selama 4 jam. Gas darah, hematokrit, hemoglobin, pH, osmolaritas, dan kadar elektrolit diukur sebelum dan 15 dan 60 menit setelah dimulainya infusi. Pengobatan dianggap efektif jika ICP berkurang > 100% atau reaksi pupillary telah menjadi normal. Hasil – Pengobatan efektif pada ke 22 episode. Penurunan ICP maksimum adalah 9,9 mm Hg 35

Hubungan antara Penggunaan DMPA (Depot Medroksiprogesteron) dengan Perdarahan Uterin yang Meningkat pada Wanita yang Memiliki Berat-badan-berlebih dan Gemuk

Abstrak Latar belakang: Jutaan wanita di dunia menggunakan DMPA (depot medroksiprogesteron) untuk kontrasepsi. Efek samping yang umum mencakup ketidakteraturan perdarahan dan penambahan berat badan. Penelitian ini menguji apakah ada hubungan antara penggunaan DMPA pada wanita yang memiliki berat badan berlebih dan gemuk dengan perdarahan intrauterin yang meningkat. Metode: Data rekam medik didapatkan secara retrospektif dari tiga klinik kedokteran keluarga, yang memuat berat dan tinggi badan, terapi DMPA, dan  perdarahan yang meningkat atau berlebih. Indeks massa tubuh dihitung untuk masing-masing individu dan digunakan sebagai pengidentifikasi untuk penentuan kelompok. Kondisi-kondisi komorbid, seperti penggunaan obat yang bersamaan, riwayat kehamilan saat sedang menjalani terapi DMPA, usia, status sosial ekonomi (ditentukan menurut sumber asuransi), status pernikahan, dan jumlah anak (hanya mencakup kelahiran hidup), juga dicatat. Hasil: Hubungan terbalik ditemukan, sehingga me

Sintesis Kolagen

Keberadaan dan tidak adanya oksigen telah ditemukan mempengaruhi sintesis kolagen. TGF-β1 merupakan sebuah faktor pertumbuhan yang bertanggung jawab untuk transkripsi gen prokolagen. Aktivitas TGF-β1 juga telah diketahui meningkatkan migrasi fibroblast manusia yang dikulturkan muda. Falanga dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa hipoksia meningkatkan sintesis TGF-1β dan sekresi oleh fibroblast secara in vitro dan pengurangan ekspresi pro-kolagen 1 gen COLA1. Siddiqui dan rekan-rekannya juga menunjukkan bahwa hipoksia akut meningkatkan proliferasi fibroblast, sintesis kolagen, dan ekspresi mRNA TGF-β1. Kondisi-kondisi hipoksik kronis mengurangi aktivitas ini; akan tetapi, pengurangan ini bersifat reversibel ketika sel kembali ke lingkungan yang memiliki kadar oksigen lebih tinggi. Disamping itu, ROS (spesies oksigen radikal) yang dihasilkan dari tekanan oksidatif juga menimbulkan faktor pertumbuhan fibroblast.    

METODE-METODE LABORATORIUM UNTUK MEMERIKSA HEMOSTASIS DAN KOAGULASI DARAH

Tidak ada satu tes tunggal yang cocok untuk pemeriksaan keseluruhan proses hemostasis dan koagulasi darah dalam laboratorium, tetapi beberapa metode dengan tingkat kesulitan dan kegunaan berbeda tersedia untuk menilai berbagai komponen dan fungsi secara individual. Penekanan dari pembahasan berikut adalah pada metode-metode yang sederhana dan banyak tersedia di kebanyakan laboratorium. Interpretasi uji-uji yang paling umum digunakan dan kisaran nilai-nilai yang didapatkan pada subjek normal dengan teknik-teknik representatif dirangkum pada Tabel 51.2. Metode-metode definitif biasanya memerlukan personil laboratorium dan personil terlatih yang memiliki peralatan lengkap, dan dibahas disini hanya dari sudut pandang yang umum. Komentar-komentar tambahan tentang kegunaan dan kekurangan berbagai metode dimasukkan dalam bab-bab yang berkaitan dengan gangguan-gangguan individual. Untuk rincian yang berkenaan dengan metode-metode definitif seperti ini, pembaca dirujuk ke penelitian-penelitian

Keratosis lichenoid kronika pada seorang anak India setelah terjadinya eritroderma

Seorang anak laki-laki usia 4 tahun berkunjung ke klinik kami dengan keluhan lesi kulit linear yang sedikit gatal pada trunkus, lengan, dan wajahnya yang telah dialaminya selama 3 bulan. Sebelumnya dia berkunjung ke rumah sakit swasta karena eksfoliasi kulit menyeluruh yang dialaminya setelah meminum obat untuk demam dan nyeri otot. Sifat-sifat obat tersebut tidak diketahui. Dermatitis eksfoliatif diobati dengan predinosolon oral, 10 mg setiap hari, yang dosisnya terus dikurangi selama 3 pekan. Tidak ada obat topikal atau oral lainnya yang diberikan. Lesi kulit yang baru dialami ini bermula 1 bulan setelah dia menghentikan pemakaian steroid. Tidak ada riwayat keluarga untuk lesi kulit, perubahan suara, atau keluhan-keluhan sistemik.     Pemeriksaan kutaneous menunjukkan ridges linear retikulat yang berwarna keunguan dengan scaling adheren pada dada, punggung dan leher. Terdapat papula-papula bersisik dengan permukaan datar pada bagian pipi (Gbr. 1A-d dan 2a,b). Kulit kepala menunjukk

Sintesis Kolagen

Keberadaan dan tidak adanya oksigen telah ditemukan mempengaruhi sintesis kolagen. TGF-β1 merupakan sebuah faktor pertumbuhan yang bertanggung jawab untuk transkripsi gen prokolagen. Aktivitas TGF-β1 juga telah diketahui meningkatkan migrasi fibroblast manusia yang dikulturkan muda. Falanga dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa hipoksia meningkatkan sintesis TGF-1β dan sekresi oleh fibroblast secara in vitro dan pengurangan ekspresi pro-kolagen 1 gen COLA1. Siddiqui dan rekan-rekannya juga menunjukkan bahwa hipoksia akut meningkatkan proliferasi fibroblast, sintesis kolagen, dan ekspresi mRNA TGF-β1. Kondisi-kondisi hipoksik kronis mengurangi aktivitas ini; akan tetapi, pengurangan ini bersifat reversibel ketika sel kembali ke lingkungan yang memiliki kadar oksigen lebih tinggi. Disamping itu, ROS (spesies oksigen radikal) yang dihasilkan dari tekanan oksidatif juga menimbulkan faktor pertumbuhan fibroblast.

REAKSI PAS (ASAM SCHIFF PERIODIK)

Reaksi PAS digunakan utamanya untuk sitokimia leukosit. Metode ini dijelaskan di halaman 148. Sel-sel darah merah dewasa dan sitoplasma normoblast pada tahap perkembangan manapun tidak berwarna normal.         Akan tetapi, eritroblast bisa bereaksi positif pada kondisi dimana terdapat penyakit. Warna difus mendalam ditemukan pada eirtroleukemia dan intensitas warna yang lebih kecil bisa ditemukan pada thalassemia, anemia defisiensi zat besi, eritroblast darah tulang-belakang, anemia sideroblastis, mielosklerosis, berbagai tipe leukemia dan pada berbagai jenis anemia hemolitik. Reaksi positif juga telah ditemukan pada anemia pernicious, anemia aplastis, keracunan logam timbal dan polisitemia vera. Pada leukemia myeloid prekursor eritroid positif PAS telah dikaitkan dengan tingkat penyembuhan yang berkurang.

Hubungan kontaminasi air minum oleh arsenik dan tekanan darah pada wanita usia reproduktif di Mongolia Dalam, China

Abstrak Tingkat keterpaparan sangat tinggi yang dievaluasi pada penelitian-penelitian terdahulu, yang mengaitkan kadar arsenik air minum yang tinggi dengan prevalensi hipertensi menjadikan ekstrapolasi terhadap efek-efek vaskular potensial pada tingkat keterpaparan rendah sangat sulit. Sebuah penelitian cross-sectional dilakukan terhadap 8790 wanita yang baru-baru ini hamil di daerah Mongolia Dalam. Cina diketahui memiliki gradien keterpaparan arsenik air minum. Penelitian ini mengamati peningkatan kadar tekanan darah sistolik seiring dengan peningkatan kadar arsenik dalam air minum, pada tingkat keterpaparan yang rendah dibanding yang dilaporkan sebelumnya dalam literatur. Sebagaimana jika dibandingkan dengan kategori referensi (dibawah batas deteksi hingga 20 µg/L As/L), tekanan darah sistolik rata-rata populasi secara keseluruhan meningkat 1,29 mm Hg (95% CI 0,82, 1,75), 1,28 mm Hg (95% CI 0,49, 2,07), dan 2,22 mm Hg (95% CI 1,46, 2,97) pada saat konsentrasi arsenik air minum meni

Arsenik darah sebagai biomarker keterpaparan arsenik: Hasil dari sebuah penelitian prospektif

Abstrak Keterpaparan terhadap air minum yang terkontaminasi arsenik mengenai jutaan orang di dunia. Keterpaparan arsenik terkait dengan penyakit kulit, efek terhadap kulit, paru-paru, kanker ginjal dan hati, dan efek-efek kardiovaskular. Penelitian-penelitian di masa lalu yang melibatkan biomarker keterpaparan As biasanya mengevaluasi kadar As dalam urin (UAs) (disesuaikan untuk kreatinin urin), As pada rambut atau kuku kaki, tetapi tidak memeriksa As darah (BAs) karena konsentrasi dalam darah sangat rendah dan tidak terdeteksi dengan teknik-teknik spektrofometri serapan atom konvensional.     Pada sebuah analisis kasus-kohort terhadap 303 kasus penyakit kulit yang baru didiagnosa, dan 849 anggota sub-kohort yang dipilih secara acak dari 8092 partisipan studi HEALS di Araihazar, Bangladesh, kami mengevaluasi darah, urin, dan konsentrasi As air, dan meneliti hubungannya satu sama lain, dan hubungannya dengan risiko penyakit kulit. Konsentrasi BAs sangat terkait dengan konsentrasi UA

Risiko penyakit-penyakit kulit yang terkait dengan arsenik di perkampungan Bangladesh pada tingkat keterpaparan yang relatif rendah: sebuah laporan dari Gonoshasthaya Kendra

Abstrak Tujuan: Konsentrasi arsenik pada 25% sumur tabung di Bangladesh melebihi 50 µg/L, sebuah level yang diketahui berbahaya. Kadar pada sumur-sumur penduduk berbeda-beda. Kami mengumpulkan data tentang tingkat keterpaparan arsenik dan prevalensi penyakit kulit untuk mengatasi kurangnya pengetahuan tentang risiko dimana konsentrasi arsenik rata-rata lebih rendah. Metode: LSM Gonoshasthaya Kendra melakukan tiga penelitian terkait terhadap penyakit-penyakit kulit keratotik sejak 2004: (1) sebuah survei prevalensi ekologik diantara 13.705 wanita yang berusia ≥ 18 tahun pada sebuah sampel acak yang terdiri 53 desa; (2) sebuah studi kasus-kontrol pada 176 kasus dan referent yang disesuaikan dengan usia dan desa; dan (3) survei prevalensi populasi keseluruhan yang terdiri dari 11.670 pada dua desa tambahan. Kami menghitung prevalensi sebagai sebuah fungsi konsentrasi arsenik rata-rata sebgaimana dilaporkan dalam Survei Hidrokimia Nasional, dan mengukur konsentrasi arsenik pada sumur-s

Pengaruh jenis-jenis pupuk nitrogen terhadap penyerapan arsenik oleh tanaman padi

Abstrak Sebuah eksperimen dilakukan untuk meneliti efek jenis-jenis pupuk N terhadap penyerapan As oleh tanaman padi. Jika dibandingkan dengan sebuah kontrol yang tidak diberi perlakuan, penambahan konsentrasi Fe(II) tereduksi nitrat dalam larutan tanah, meskipun perlakuan dengan amonium meningkatkan reduksi Fe(III), kemungkinan bisa digabungkan dengan oksidasi NH4+ dalam zona non-rhizosfer. Enumerasi MPN (most-probable-number) menunjukkan kepadatan mikroorganisme pengoksidasi Fe(II) dependen nitrat yang tinggi. Penambahan nitrat mengurangi pembentukan plak Fe pada permukaan akar, yang dicapai dengan konsentrasi Fe(II) yang lebih encer pada larutan tanah rhizosfer dibanding dengan kontrol yang tidak dikembangkan. Penambahan nitrat juga mengurangi penyerapan As oleh tanaman padi. Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa nitrat bisa menghambat reduksi Fe(III) dan/atau menstimulasi oksidasi Fe(II) yang dependen-nitrat, sehingga mengarah pada presepitasi As bersama dengan mineral-mineral Fe(III

Hubungan Gen TAP dan HLA-DM dengan Psoriasis pada Penduduk Korea

Abstrak Untuk meneliti kemungkinan terlibatnya gen-gen pengolah antigen (antigen-processing genes) dalam patogenesis psoriasis, kami menganalisis polimorfisme gen TAP1, TAP2, LMP2, LMP7, DMA, dan DMB pada 98 pasien psoriasis berkebangsaan Korea dan membandingkannya dengan 184 kontrol yang sehat. Frekuensi TAP2*B/B [risiko relatif (RR) = 3,6, p < 0,0002] dan TAP2*B (RR = 1,7, p < 0,05) meningkat signifikan, tetapi TAP1*B (RR = 0,3, p < 0,002) dan TAP2*A (RR = 0,6, p<0,03) berkurang signifikan, pada pasien yang dibandingkan dengan kontrol. Kami melakukan analisis lebih lanjut terhadap polimorfisme nukleotida tunggal TAP1 dan TAP2 dan menemukan perbedaan signifikan antara pasien dan kontrol dalam hal polimorfisme nukleotida tunggal TAP1 di posisi 637 dan pada TAP2 di posisi 665. Pada gen HLA-DM, DMA*0102 (RR = 2,5, p<0,0003) meningkat signifikan, tetapi DMA*0101/0101 (RR=0,4, p<0,0004) dan DMB*0103/0103 (RR = 0,3, p<0,005) berkurang signifikan pada pasien dibanding

Kasus mysetoma yang berhasil diobati dengan itraconazol dan ko-trimoksazol

Ringkasan Seorang wanita 29 tahun dengan banyak nodul yang membesar dan sinus-sinus berair pada kaki kanannya disajikan dalam penelitian ini. Salah satu nodul pada telapak kakinya dieksisi 15 tahun yang lalu dan sejak itu dia kembali mengalami sinus yang membesar dan berair yang dapat sedikit diredakan dengan antibiotik. Pemeriksaan MRI menunjukkan adanya massa dengan intensitas sinyal rendah pada citra T2W. Dalam granulomata, dideteksi berbagai fokus tidak-terang, dengan sinyal T1W dan T2W rendah yang kemungkinan besar mewakili bola-bola atau butiran-butiran jamur. Pemeriksaan histopatologi menunjukkan kelompok-kelompok mikroorganisme yang menyerupai hifa jamur dan bakteri, yang dikelilingi oleh sel-sel infiltrat inflammatory bercampur dan distaining positif dengan PAS dan stain methenamin perak Gomori. Karena sedikit perubahan yang ditimbulkan oleh pengobatan itrakonazol selama 4 bulan (200 mg per hari), maka ko-trimoksazol (160 TMP/800 SMX 2x1) ditambahkan ke dalam resim pengobata

Herpes Genital

Infeksi virus herpes simpleks (HSV) genital merupakan sebuah penyakit yang memiliki imbas kesehatan masyarakat utama, dengan prevalensi yang meningkat signifikan di seluruh dunia selama empat dekade terakhir. Tingkat morbiditas penyakit, tingkat rekurensinya yang tinggi, komplikasinya seperti meningiotis aseptik dan penularan neonatal, telah menjadikan penyakit ini mendapatkan perhatian besar bagi pasien dan penyedia perawatan kesehatan. Berbagai interaksi antara HSV dan HIV, keduainya pada tingkat epidemiologis dan klinis, lebih jauh menunjukkan pentingnya infeksi ini.

Obat-Obat Antiviral pada Host Imunkompeten

Bagian I. Pengobatan Hepatitis, Sitomegalobirus, dan Infeksi Herpes Sejak ditemukannya amantadin pada tahun 1966, agen-agen lain yang dirancang untuk melawan berbagai infeksi virus telah diproduksi. Bagian I dari dua artikel ini berfokus pada agen-agen yang digunakan untuk menangani hepatitis, sitomegalovirus, dan infeksi-infeksi herpes. Pada pasien dengan hepatitis B kronis, inferferon-alfa-2b atau lamivudin merupakan pengobatan yang dipilih. Interferon pegylated alfa-2a atau -2b, bersama dengan ribavirin, merupakan pengobatan standar untuk pasien-pasien dengan hepatitis C kronis. Walaupun pengobatan infeksi-infeksi sitomegalovirus pada umumnya bersifat suportif, namun telah ada beberapa laporan tentang pasien-pasien sakit parah yang membaik setelah mendapatkan gansiklovir atau foscarnet. Agen-agen antiviral oral untuk infeksi virus herpes simpleks primer dan rekuren telah terbukti mengurangi durasi leis. Pengobatan infeksi herpes zoster dengan obat-obat antiviral mengurangi perjala

Virus Herpes Simpleks

Virus-virus herpes termasuk ke dalam genus virus DNA. Α-herpesvirus terdiri dari herpes simpleks-1 (HSV-1), herpes simpleks-2 (HSV-2), dan virus zoster varicella yang telah dikenal. Î’-herpesvirus diwakili oleh sitomegalovirus. Γ-herpesvirus mencakup virus Epstein-Barr dan HSV-6 (eksantema subitum). Virus herpes secara karakteristik memiliki sebuah amplop lipid, sebuah kapsik icosahedral, dan sebuah inti protein dari DNA berantai ganda.     Studi-studi serologis pada populasi-populasi besar menandakan bahwa kebanyakan orang dewasa di perkotaan menunjukkan bukti infeksi sebelumnya dengan herpesvirus. Dari orang-orang dewasa yang diteliti, 90-95% telah mengalami infeksi HSV-1 (Rawls, 1985). Pada otopsi-otopsi acak orang-orang dewasa perkotaan, 65% ganglia trigeminal yang diperiksa mengandung HSV-1. Sampai 95% dari populasi perkotaan yang diambil sampelnya memiliki penanda serologik untuk virus zoster varicella. Studi-studi serologik menguatkan bahwa infeksi-infeksi Epstein-Barr telah di

Metode-Metode Pengujian Konvensional: Difusi Cawan

Karena semakin banyak agen antimikroba yang ditemukan untuk mengobati infeksi bakteri, kekurangan-kekurangan metode pengenceran kaldu-makro (macrobroth) semakin menjadi jelas. Sebelum teknologi pengenceran-mikro (micodillution) tersedia, metode yang lebih praktis dan lebih mudah untuk pengujian berbagai agen antimikroba terhadap turunan-turunan bakteri diperlukan. Diluar kebutuhan ini, uji difusi cawan dikembangkan, yang dilahirkan oleh penelitian Bauer, Kirby, Sherris, dan Turck pada tahun 1966. Mereka membakukan dan mengkorelasikan penggunaan cawan kertas saring yang dibubuhi antibiotik (yakni cawan antibiotik) dengan MIC yang menggunakan banyak turunan bakteri. Dengan menggunakan uji kerentanan difusi cawan, resistensi antimikroba dideteksi dengan menguji isolat-isolat bakteri menggunakan cawan-cawan antibiotik yang ditempatkan pada permukaan plat agar yang telah ditanami dengan bakteri.

Studi in vitro tentang efek pemutihan gigi dari dua permen karet obat yang dibandingkan dengan sebuah permen karet pemutih dan saliva

Abstrak Latar belakang: Perubahan warna gigi secara alami bisa disebabkan oleh penumpukan berbagai pigmen di dalam atau di atas permukaan gigi, yang sebagian besar berasal dari makanan atau dari rokok (tembakau). Baru-baru ini, studi-studi klinis telah menunjukkan efikasi beberapa permen karet dalam menghilangkan noda warna gigi ekstrinsik. Tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk menilai efektifitas dari dua permen karet berbahan-aktif nikotin (A dan B) terhadap penghilangan noda pada sebuah eksperimen in vitro, ketika dibandingkan dengan sebuah permen karet pemutih biasa (C) dan saliva manusia (D). Metode: Gigi insisor dari hewan bovin dinodai dengan perlakuan silih berganti antara keterpaparan udara dan pencelupan dalam sebuah kaldu yang mengandung pigmen-pigmen alami seperti kopi, teh, dan mikroorganisme mulut selama 10 hari. Sampel-sampel email gigi yang dinodai dipaparkan terhadap saliva saja atau terhadap permen karet uji dibawah kondisi-kondisi yang menstimulasi penguny

Pembahasan tentang Pemfigoid bulosa

Gambaran klinis     Pemfigoid bulosa bukan merupakan sebuah satuan penyakit tunggal. Justru ada banyak sub jenis, yang telah dikelompokkan sebagai varian kutaneous primer dan varian mukosal serta bentuk menyeluruh dan bentuk terlokalisasi. Pemfigoid kutaneous menyeluruh     Pemfigoid bulosa (BP) merupakan dermatosis bulosa autoimun yang paling sering ditemui dengan kejadian tahunan 6,6 kasus per satu juta penduduk. Setiap kategori usia bisa terkena, tetapi varian pemfigoid menyeluruh menunjukkan adanya kecenderungan menimpa di masa-masa tua, dengan menunjukkan kejadian maksimum pada usia 70an ke atas. Akan tetapi, anak-anak bahkan bayi juga bisa terkena. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan tidak memiliki kecenderungan ras. Tidak ada hubungan antigen leukosit manusia (HLA) yang signifikan dan kejadian pada laki-laki dan perempuan tidak berbeda jauh.

Pembahasan tentang Lipid

Lipid, yang merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus mengalami perkembangan. Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak tinggi dan risiko penyakit jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan dari diet Mediterania yang cukup tinggi kandungan lemaknya. Sebuah survei konsumen terbaru menyelidiki alasan-alasan mengapa masyarakat umum sangat menyukai hamburger-hamburger siap saji dan survei ini menemukan jawaban antara lain “Memiliki rasa yang tidak ada duanya,” “Cukup hangat dan menggoda,” dan “Tepat mengobati rasa lapar.” Sebagian besar dari opini ini disebabkan oleh lemak. Lemak menambahkan cita rasa dan sensasi dalam mulut yang nikmat bagi makanan kita dan berkontribusi bagi “perasaan puas kita”. Lemak sendiri adalah sebuah gizi yang esensial.

FOTOIMUNOLOGI

Kanker kulit sebagian besar disebabkan oleh kerusakan langsung pada DNA, yang mengarah pada mutasi gen tertentu. Akan tetapi, untuk terjadinya kanker kulit yang nampak secara klinis, mekanisme terinduksi-UVB kedua diperlukan, yakni penekanan sistem kekebalan (imunosupresi) yang ditimbulkan UVB. Hubungan antara keterpaparan sinar matahari dan kanker kulit pertama kali diketahui di awal abad yang lalu ketika para dokter mengamati tumor-tumor kulit yang tumbuh cenderung pada tepat-tempat yang telah terpapar sinar matahari secara ekstensif. Ini selanjutnya ditindaklanjuti pada 1970an dengan sebuah penelitian oleh Kripke, yang menemukan hubungan antara imunosupresi dan fotokarsinogenesis. Pada serangkaian eksperimen, dia menunjukkan bahwa tumor-tumor yang ditimbulkan UV, yang telah ditransplantasi di atas mencit penerima syngeneik, tertolak jika mencit penerima tidak terpapar terhadap UVB. Hasil ini menunjukkan bahwa tumor yang ditimbulkan UV memiliki fenotip antigenik yang tinggi dan bisa

Penyakit Ginjal Kronis dan Risiko Kematian, Kejadian Kardiovaskular, dan Perawatan Rumah Sakit

Abstrak Latar belakangan Penyakit ginjal stadium akhir telah diketahui sangat meningkatkan risiko kematian, risiko penyakit kardiovaskular, dan risiko penggunaan perawatan kesehatan khusus, tetapi efek disfungsi ginjal yang kurang parah terhadap risiko-risiko ini masih belum diteliti dengan baik. Metode Kami memperkirakan laju filtrasi glomerular (GFR) longitudinal pada 1.120.295 subjek dewasa dalam sebuah sistem penyaluran perawatan kesehatan terpadu dimana kadar kreatinin serum subjek-subjek ini telah diukur antara tahun 1996 sampai 2000 dan subjek-subjek ini belum mengalami dialisis atau transplantasi ginjal. Kami meneliti hubungan multivariabel antara GFR terduga dengan risiko kematian, kejadian vaskular, dan perawatan rumah sakit. Hasil Lama follow-up adalah rata-rata 2,84 tahun, usia rata-rata adalah 52 tahun, dan 55 persen dari kelompok subjek adalah wanita. Setelah dilakukan penyesuaian, risiko kematian meningkat pada saat GFR berkurang dibawah 60 mL per menit per 1,73

Terapi kalsipotriol topikal pada psoriasis kuku: Sebuah studi terhadap 24 kasus

Abstrak Ada beberapa laporan tentang pengobatan psoriasis kuku dengan kalsipotriol topikal. Disini kami melakukan sebuah studi kasus untuk mengevaluasi efikasi dan keamann salep kalsipotriol (50 ug/g) dalam pengobatan psoriasis kuku pada 24 pasien. Penelitian ini melibatkan 19 wanita dan 5 pria yang mengalami psoriasis kuku yang dirujuk ke klinik Dermatologi rumah sakit Razi. Lama studi ini adalah mulai dari Oktober 2002 sampai September 2004. Izin didapatkan dari semua pasien sebelum berpartisipasi dalam penelitian. Pasien mengaplikasikan salep kalsipotriol ke kuku yang terkena dua kali sehari tanpa terkena air selama 3 bulan. Pasien diamati oleh dua ahli dermatologi akademik pada kunjungan pertama, setelah 2 pekan, dan kemudian setiap bulan. Efikasi dan keamanan dinilai secara klinis dan setiap efek samping dicatat. Pasien yang menunjukkan 50 persen atau lebih pengurangan ketebalan subungual (diukur dari kunjungan pertama) pada sekurang-kurangnya satu kuku dianggap merespon terhada

Hubungan antara peningkatan sistem CD40 dan restenosis pada pasien setelah intervensi koroner perkutaneous

Abstrak Tujuan: Untuk menyelidiki apakah sistem CD40–ligan CD40 yang meningkat terkait dengan restenosis pada pasien-pasien setelah intervensi koroner perkutaneous (PCI). Metode: Sebanyak 20 kontrol normal dan 120 pasien dengan PCI diselidiki. Ekspresi CD40 dan ligan CD40 (CD40L) pada trombosit (platelet) dianalisis dengan teknik sitometri alir imunofluoresensi tidak langsung. Kadar CD40L terlarutkan (sCD40L) dan protein C-reaktif (CRP) dalam serum ditentukan dengan teknik ELISA. Restenosis ditemukan pada 120 pasien dalam waktu 6 bulan follow-up setelah bedah PCI. Hasil: Restenosis terjadi pada 29 pasien (24,2%). Pasien yang mengalami restenosis menunjukkan kadar kompleks CD40-CD40L yang lebih tinggi dibanding pasien non-restenosis sebelum PCI dilakukan. Semua pasien restenosis menunjukkan peningkatan ekspresi CD40 dan CD40L pada trombosit serta sCD40L jika dibandingkan dengan pasien non-restenosis dan kontrol selama periode follow-up 6 bulan (P<0,01). sCD40L dan CD40L yang mening

Protein C-Reaktif: Sebuah tes sederhana untuk membantu memprediksikan risiko serangan jantung dan stroke

Dari 1,5 juta serangan jantung dan 600.000 stroke yang terjadi di Amerika Serikat setiap tahun, hampir setengahnya akan mengenai pria dan wanita sehat dengan kadar kolesterol yang normal atau bahkan rendah. Usia lanjut, merokok, diabetes, dan tekanan darah tinggi semuanya berkontribusi bagi risiko serangan jantung. Akan tetapi, anda mungkin memiliki anggota keluarga atau teman yang menderita serangan jantung meskipun hanya sedikit memiliki faktor-faktor risiko yang lazim ini atau bahkan tidak ada risiko semacam ini.     Dalam upaya untuk menentukan risiko serangan jantung secara lebih baik dan mencegah kejadian-kejadian klinis, banyak dokter telah mulai menjadikan pengukuran protein C-reaktif (CRP) sebagai sebuah bagian rutin dari penilaian risiko global. Pendekatan yang sederhana dan murah ini untuk pemeriksaan penyakit jantung baru-baru ini telah dibolehkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan oleh Asosiasi Jantung Amerika. Jika diukur dengan uji CRP “sensitifitas ti

STUDI KLINIS DENGAN UJI BERSIHAN UREA

Sifat-sifat uji bersihan urea     Ambard dan Weill adalah orang pertama yang mencoba mengaitkan ekskresi dan kandungan urea darah secara kuantitatif. Persamaan yang mereka buat memberikan hasil yang cukup akurat untuk laju eksresi yang rendah (kurang dari 2 c.c. urin per menit) tetapi ketika output urin meningkat di atas batas ini maka perbedaan antara nilai yang dihitung dengan nilai sebenarnya dari ekskresi urea juga meningkat. Addis dan peneliti lain menunjukkan bahwa apabila volume urin yang diekskresikan cukup besar maka laju eksreksi urea berbanding terbalik dengan kandungan urea darah. Van Slyke dkk. selanjutnya menemukan bahwa rasio langsung antara kandungan urea darah dan laju ekskresi urea hanya terjadi jika volume urin di atas batas 2 c.c. per menit (pada dewasa). Batas ini mereka sebut sebagai “batas augmentasi”. Apabila volume urin turun di bawah kadar ini maka laju eksresi urea rata-rata sebanding dengan akar pangkat dua dari volume urin. Berdasarkan penelitian ini dan

Ligan CD40 Terlarutkan Pada Sindrom-Sindrom Koroner Akut

Abstrak Latar belakang. Ligan CD40 diekspresikan pada trombosit-trombosit dan dilepaskan dari trombosit-trombosit ini pada saat aktivasi. Kami meneliti kemungkinan penggunaan ligan CD40 terlarutkan sebagai penanda (marker) hasil klinis dan efek terapeutik dari inhibisi reseptor glikoprotein IIb/IIIa pada pasien yang mengalami sindrom-sindrom koroner akut. Metode: Kadar ligan CD40 terlarutkan dalam serum diukur pada 1088 pasien yang mengalami sindrom koroner akut yang sebelumnya telah terdaftar dalam sebuah trial acak yang membandingkan absiksimab dengan plasebo sebelum angioplasti koroner dan pada 626 pasien yang mengalami nyeri dada akut. Hasil. Kadar ligan CD40 terlarutkan meningkat (di atas 5.0 ug per liter) pada 211 pasien yang mengalami sindrom koroner akut (40,6 persen). Diantara pasien yang mendapatkan plasebo, ligan CD40 terlarutkan yang meningkat menandakan risiko kematian atau infarksi myokardial non-fatal yang meningkat signifikan selama enam bulan follow-up (hazard ra

Penggunaan Sunscreen pada Fotodermatosis

Fotodermatosis adalah sekelompok kondisi dan penyakit yang terkait dengan kesensitifan atau reaksi abnormal terhadap radiasi non-pengion. Kelompok penyakit ini tidak mencakup reaksi-reaksi normal terhadap radiasi yang terjadi pada populasi umum seperti lecur surya (sunburn) dan karsinogenisitas. Fotodermatosis biasanya dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu: (1) idiopatik, (2) fotokimia eksogen, (3) genetik dan metabolik, dan (4) fotoagravasi (diperburuk cahaya) (Tabel 1). Walaupun kebanyakan kondisi ini relatif tidak umum, terkecuali erupsi akibat cahaya polimorf (PMLE), kebanyakan terkadang ditemukan di ruang praktek kebanyakan ahli dermatologi.

Karakterisasi in situ limfosit T dan B pada karsinoma sel basal di daerah kepala dan leher

Abstrak Sebanyak 20 kasus karsinoma sel basal (BCC) pada daerah kepala dan leher diperiksa secara imunohistokimia untuk mendeteksi limfost T dan B. Hasilnya menunjukkan bahwa infiltrat limfosit padat di sekitar sel-sel neoplastis BCC sebagian besar terdiri dari limfosit T. Infiltrat limfosit sebagian menunjukkan pola folikel limfosit kecil disertai sel-sel T yang terletak di daerah perifer dan sel-sel B di daerah sentral. Dominasi limfosit T pada BCC menunjukkan adanya respons imun berperantara sel lokal. Akan tetapi, keberadaan limfosit B menandakan kemungkinan reaksi imun humoral. Sel-sel T bisa bertanggungjawab untuk meregulasi proliferasi, sehingga juga pertumbuhan, dari sel-sel epitelium ganas pada BCC.

Polifenol Teh Hijau Mencegah Kerusakan Oksidatif Imbas Sinar Ultraviolet dan Ekspresi Metaloproteinase Matriks pada Kulit Mencit

Abstrak Keterpaparan kulit manusia secara terus menerus terhadap sinar ultraviolet (UV) matahari menghasilkan fotoaging (penuaan kulit akibat sinar matahari). Kerusakan oksidatif imbas UV dan induksi metaloproteinase matriks (MMP) telah diketahui terlibat dalam proses ini. Karena polifenol dari teh hijau (GTP) mencegah efek-efek kulit berbahaya lainnya dari radiasi UV maka kami berhipotesis bahwa kerusakan oksidatif imbas UV dan induksi MMP bisa dicegah secara in vivo pada kulit mencit dengan pemberian GTP (polifenol teh hijau) lewat mulut. GTP diberikan dalam air minum (0,2%, berat/vol) kepada mencit tidak berambut SKH-1, yang kemudian dipaparkan terhadap berbagai dosis sinar UVB (90 mJ per cm2, selama 2 bulan selang-seling setiap hari) dengan mengikuti protokol hewan fotoaging secara in vivo. Pengobatan dengan GTP menghasilkan inhibisi oksidasi protein imbas UVB secara in vivo pada kulit mencit, sebuah penanda fotoaging, ketika dianalisis secara biokimia, dengan metode imunoblottin

Masalah-Masalah Dermatologi pada Wanita Lanjut Usia

Wanita yang berusia 65 tahun ke atas mewakili 7% dari populasi Amerika Serikat. Total populasi tua mencakup 35 juta, yang mewakili 12,4% dari semua penduduk Amerika. Wanita lanjut usia mewakili sebagian besar penduduk tua Amerika. Persentase pria dan wanita lanjut usia telah meningkat 100% antara 1960 sampai 1994. Peningkatan ini akan terus terjadi ketika kelompok baby boomer (mereka yang dilahirkan antara 1946 sampai 1964) mulai memasuki dekade ke-6 masa hidup. Pada tahun 2025, 20% dari populasi Amerika Serikat akan berusia 65 ke atas. Di negara maju dan negara berkembang, jumlah orang lanjut usia semakin meningkat. Dengan demikian isu-isu dalam dermatologi geriatri melintasi batas-batas kultural dan batas-batas etnis. Istilah geriatri lazimnya digunakan untuk kelompok tua yang berusia 65 tahun ke atas. Ketika kita hidup lebih lama dan memiliki gaya hidup yang aktif dan sehat, maka usia 50 sekarang ini sebanding dengan usia 40 di masa lalu, dan usia 70 masa kini sebanding dengan usia

Penulisan Soal-Soal Pilihan ganda untuk Aktivitas Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan dan Modul-Modul Penilaian Mandiri

Janette Collins, MD, Med, FCCP Abstrak     Soal pilihan ganda merupakan jenis soal tes yang paling umum digunakan dalam ujian pendidikan kedokteran berkelanjutan dan kedokteran sarjana radiologi. Sekarang bahwa para ahli radiologi sedang berpartisipasi dalam penjagaan proses sertifikasi, maka semakin diperlukan adanya modul-modul penilaian-mandiri yang mencakup soal-soal pilihan ganda, dan orang-orang yang memiliki keahlian menulis untuk membuat modul-modul seperti ini. Walaupun prinsip-prinsip penulisan-item efektif telah didokumentasikan, pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ini sangat umum dalam pendidikan kedokteran. Panduan-panduan untuk pembuatan tes terkait dengan pengembangan sasaran pendidikan, penentuan tingkat pembelajaran untuk masing-masing tujuan, dan penulisan soal pilihan ganda efektif yang menguji pembelajaran tersebut. Sasaran-sasaran pendidikan harus dituliskan dalam bentuk perilaku yang dapat diamati yang memungkinkan sebuah penilaian akurat tentang apakah mahas

Prinsip Imunoasai Hamburan Cahaya

Imunoasai yang didasarkan pada pengukuran cahaya yang dihamburkan atau diserap adalah perluasan dari prinsip-prinsip pokok yang mendasari uji agglutinasi lateks. Perubahan cahaya yang dihamburkan atau diserap oleh larutan Ab (atau Ag) digunakan untuk mengukur jumlah Ag (atau Ab) yang menyebabkan reaksi pengendapan Ab-Ag imunologis atau reaksi agglutinasi (jika lateks digunakan).     Dalam imunoasai hamburan-cahaya dasar, antigen-antigen polivalen bereaksi dengan antibodi-antibodi divalen membentuk kompleks-kompleks yang besar, antibodi ini secara efektif membentuk sebuah jembatan antara molekul-molekul antigen. Sebuah antigen protein, yang bisa dianggap multivalen, dengan kemungkinan banyak salinan epitop sama serta epitop berbeda, bisa menghasilkan kompleks imun besar yang tersusun atas beberapa molekul.

Prevalensi lesi mukosa mulut diantara pasien-pasien yang mengunjungi sebuah departemen OM dan radiologi di India Selatan

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi prevalensi lesi mukosa mulut di Manipal, Propinsi Karnataka, India. Sebanyak 1190 pasien yang mengunjungi departemen OM dan radiologi untuk diagnosis berbagai keluhan mulut selama periode 3 bulan diwawancarai dan diperiksa secara klinis untuk lesi-lesi mukosa mulut. Hasil menunjukkan adanya satu atau lebih lesi mukosa pada 41,2% populasi. Kondisi Fordyce ditemukan paling sering (6,55%) diikuti keratosis gesekan (5,79%), lidah berfisur (5,71%), leukoedema (3,78%), pakatal perokok (2,77%), aphthae rekuren, fibrosis submukosa mulut (2,01%), malignansi oral (1,76%), leukoplakia (1,59%), median rhomboid glossitis (1,50%), candidiasis (1,3%), lichen planus (1,20%), varises (1,17%), ulser traumatik dan leukoplakia berambut (1,008%), stomatitis gigitiruan, lidah geografik, mukosa pengunyah pinang dan fibroma iritasi (0,84%), herpes labialis, angular cheilitis (0,58%), dan mukosel (0,16%). Lesi-lesi mukosa seperti lesi-lesi yang terkait tembak

Perbandingan Fototoksisitas Gel dan Krim Baru yang Mengandung Psoralen dengan PUVA-Mandi

Abstrak Latar belakang: Fotokemoterapi PUVA-mandi telah menjadi salah satu alternatif bagi terapi PUVA oral karena beberapa kelebihan yang dimiliki dibanding PUVA sistemik, misalnya, tidak ada risiko oftalmologi dan nausea, dan dosis UVA kumulatif yang lebih rendah. Akan tetapi, kekurangan utamanya adalah diperlukannya bak mandi dan beberapa pasien merasa tidak nyaman berbagi bak mandi dengan orang lain. Preparasi yang mengandung psoralen topikal bisa menjadi alternatif untuk resimen yang aman, nyaman, dan mujarab dalam terapi PUVA topikal. Tujuan: Tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk membandingkan intensitas respons fototoksik antara larutan mandi 8-MOP dan preparasi gel dan krim 8-MOP dengan konsentrasi berbeda. Bahan dan Metode: Larutan mandi (0,375%), gel (0,0025% sampai 0,010%) dan krim (0,0025% sampai 0,010%) diaplikasikan ke kulit punggung atas yang tampak normal pada 23 relawan yang tidak memiliki riwayat fotosensitifitas. Peningkatan dosis UVA (0,25 menjadi 7,0 J

Tanya Jawab Retinoid

1. Apa itu retinoid? Retinoid memiliki struktur dasar yang sama dengan vitamin A (retinol). Vitamin A merupakan sebuah vitamin larut-lemak yang pertama kali diekstrak dari kuning telur pada tahun 1909. Vitamin ini bisa diperoleh secara langsung dari diet (seperti hati) atau dihasilkan dari karotenoid, sebuah prekursor berpigmen yang ditemukan melimpah dalam sayuran kuning seperti kentang. Beta-karoten, yang merupakan karotenoid utama dalam kentang, sangat efisien dalam hal kemampuannya untuk diubah menjadi vitamin A. Efek-efek fisiologis dari vitamin A cukup banyak, tetapi fungsi yang paling umum adalah diferensiasi jaringan (khususnya jaringan epitelium), pertumbuhan secara umum, fungsi penglihatan, dan reproduksi. Retinoid bisa dihasilkan secara alami selama metabolisme vitamin A, tetapi kebanyakan retinoid adalah retinoid sintetik. Retinoid sintetik dihasilkan dengan mengubah apakah gugus ujung polar, rantai samping poliena, atau gugus siklik dari vitamin A. Lebih dari 1500 retino

Pengobatan Dermatosis Bulosa IgA Linier (LABD) Anak dengan Mikofenolat Mofetil

LAPORAN KASUS     Seorang anak perempuan 27 bulan memiliki riwayat pelepuhan yang telah berlangsung 5 pekan. Pelepuhan ini pada awalnya hanya terjadi pada politeal fossae dan wajah tetapi selanjutnya meluas sampai ke sebagian besar ekstremitasnya, alat kelamin, dan bagian-bagian trunkus. Pengobatan yang diberikan sebelum memeriksakan diri ke dokter kulit mencakup amoksisilin dan betametason dipropionat dan tidak ada perubahan. Riwayat pengobatannya cukup signifikan untuk asma, gejala α-thalassemia, dan infeksi chlamydia okular neonatal. Dia tidak sedang mengkonsumsi obat dan tidak memiliki riwayat alergi obat.

Fungsi Cystatin C dalam Kedokteran

Cystatin C atau Cystatin 3 (dulunya disebut runut Gamma, post-gamma-globulin atau polipeptida basa neuroendokrin), sebuah protein yang dikodekan oleh gen CST3, utamanya digunakan sebagai penanda-biologis (biomarker) untuk fungsi ginjal. Baru-baru ini, cystatin C telah diteliti peranannya dalam mempredksikan onset-baru atau pemburukan penyakit kardiovaskular. Protein ini juga kelihatannya memegang peranan dalam gangguan otak yang melibatkan amyloid (sebuah tipe deposisi protein khusus), seperti penyakit Alzheimer.    

Uji fungsi ginjal baru lebih baik dibanding uji standar dalam memperkirakan dampak mortalitas dan kardiovaskular

Cystatin C, sebuah uji darah baru untuk fungsi ginjal, merupakan indikator yang lebih baik untuk risiko kematian dan kardiovaskular diantara lansia dibanding uji standar untuk fungsi ginjal, berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine. Uji yang lebih sensitif ini membedakan risiko kardiovaskular rendah, menengah dan tinggi, yang bisa memungkinkan pendeteksian lebih dini.     Pada penelitian yang dimaksud di atas, para peneliti membandingkan dua tolak ukur fungsi ginjal, Cystatin C dan kreatinin, sebagai indikator kematian dari semua penyebab, kematian dari penyebab kardiovaskular, dan kejadian serangan jantung dan stroke diantara 4.637 partisipan lansia dalam penelitian tersebut.

Cystatin C

Sampel Uji Apa yang diuji?     Cystatin C merupakan sebuah inhibitor cystein proteinase, sebuah molekul kecil yang dihasilkan oleh sel-sel berinti (sel-sel yang memiliki material genetik pada pusatnya, yang kebanyakan merupakan sel tubuh). Cystatin C dihasilkan dan dimusnahkan dengan laju konstan dan ditemukan pada berbagai cairan tubuh seperti darah, cairan spinal, dan air ASI.     Cystatin C disaring dari  oleh glomeruli, yang merupakan kelompok-kelompok pembuluh darah kecil dalam ginjal yang memungkinkan air, zat-zat terlarut dan limbah melewati dindingnya disamping menyaring sel-sel darah dan protein-protein yang lebih besar. Yang melewati dinding glomerulus membentuk sebuah cairan filtrat. Tubuh kemudian menyerap ulang Cystatin C, glukosa, da beberapa zat lain dari filtrat, disamping membiarkan zat-zat lain dibawa bersama cairan ke kandung kemih dan pada akhirnya keluar dari tubuh bersama urin. Cystatin C yang diserap ulang ketika filtrat glomerular terbentuk kemudian diurai

Cystatin C bisa diukur secara meyakinkan dalam sampel-sampel darah kapiler

Cystatin C bisa menjadi alternatif yang menjanjikan untuk menggantikan kreatinin serum sebagai penanda filtrasi glomerular. Pada anak-anak, cystatin C sangat bermanfaat karena konsentrasinya konstan setelah usia 1 tahun. Berbeda dengan kreatinin, cystatin C tidak perlu disesuaikan dengan berat atau tinggi badan untuk memperkirakan laju filtrasi glomerular. Pada anak-anak yang masih kecil, pengambilan sampel darah kapiler sering lebih disukai ketimbang venipunktur dan digunakan untuk berbagai uji biokimia. Akan tetapi, darah kapiler tidak cocok untuk semua uji biokimia, karena merupakan campuran antara darah vena dan darah arteri dan bisa dikontaminasi oleh cairan interstitial atau bahkan cairan intraseluler. Cystatin C dihasilkan oleh sema sel berinti dalam tubuh dan memasuki interstitium dan, dari sini, masuk ke aliran darah. Konsentrasi cystatin C cukup sebanding pada kebanyakan cairan tubuh yang diteliti (misalnya, darah, air mata, air susu, saliva, dan cairan synovial), dan hanya

Best Job Sites

Today, more and more people are losing their jobs than before. Referring to the US Bureau of Labor Statistic, the rate of U.S. unemployment hit over 9 (nine) percent in May 2009. The France unemployment increased to 8.2 percent, Germany unemployment was at 7.6 percent in January, and the United Kingdom was at 6.77 percent in March. It is imperative that the job seekers have all of the means and tools at their disposal to find new job. High unemployment rates do not necessarily mean that there is no work, it frequent means that the fields where there are available Jobs are changing. It is for this reason you need a list of top job sites . This best job sites will help you in finding new dream job as quickly as possible and will bring the great jobs to your desk.

Senam dan kegiatan fisik lainnya untuk mencegah pre-eklampsia dan komplikasi-komplikasinya (sebuah review)

Abstrak Latar belakang: Hubungan antara peningkatan aktivitas fisik secara teratur dan pengurangan risiko hypertensi telah banyak diteliti untuk wanita-wanita yang tidak hamil. Telah disebutkan bahwa senam bisa mencegah pre-eklampsia dan komplikasi-komplikasinya. Efek-efek berbahaya yang bisa ditimbulkan oleh meningkatnya aktivitas fisik selama kehamilan, khususnya terhadap risiko kelahiran prematur dan keterbatasan pertumbuhan janin, masih belum jelas. Dengan demikian, perlu untuk menilai apakah senam dapat mengurangi risiko pre-eklampsia dan komplikasi-komplikasinya, dan jika memang ini benar, apakah manfaat olahraga lebih besar dari risiko yang ditimbulkan. Tujuan: Untuk menilai efek senam, atau aktivitas fisik yang meningkat, terhadap pencegahan pre-eklampsia dan komplikasi-komplikasinya. Metode review: Kami mencari data di catatan Cochrane Pregnancy and Childbirth Group Trials Register (December 2005), the Cochrane Central Register of Controlled Trial (The Cochrane Library 2

Engineering Jobs

An engineer will find a job easier than other fields because there are many job vacancies available for engineers. But it doesn't mean that you can just stand and waiting for jobs in engineering offers coming. You need to be proactive in finding a job. You can find information on engineering jobs vacancy, in many sources such as newspaper, televisions and Internet but more and more people prefer the internet for job searching. You will find many job search engine services over the internet but you will find something different when you come to www.engineeringcrossing.com . It is a most comprehensive engineer jobs search. This site will show new jobs very quickly from tens of thousands of employer web sites and job boards. This is very important for your job search because having access to every new job in the market is a very effective strategy for searching for a job.