Faktor-faktor yang terkait dengan candidiasis mulut pada bayi-bayi baru lahir di unit perawatan intensif

Pendahuluan

Penyakit candidiasis mulut merupakan infeksi oportunis yang umum pada rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan Candida albicans secara berlebihan. Faktor-faktor risiko mencakup keprematuran, penggunaan antibiotik sistemik yang lama, kortikosteroid, atau pengobatan aminophyllin, dan susu formula. Seorang bayi yang baru lahir (neonatus) khususnya yang lahir prematur, memiliki respon imun yang tidak maksimal yang dapat menyebabkan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi Candida. Neutrofil, makrofage, dan limfosit memiliki peranan utama dalam melindungi host terhadap infeksi Candida. Pseudomembran akut merupakan tanda paling umum dari candidiasis mulut. Candidiasis pseudomembran ditandai dengan pseudomembran yang berwarna putih terdiri dari sel-sel epithelial, fibrin, dan hifa jamur. Bintik-bintik putih ini terdapat pada permukaan membran mukus labial dan bukal, lidah, dan orofaring. Bintik-bintik ini biasanya bisa dihilangkan dengan gulungan kain kapas.


Kejadian candidiasis oral berbeda-beda tergantung pada usia dan faktor predisposisi tertentu. Kejadian tertinggi yang dilaporkan untuk candidiasis mulut sama antara pria dan wanita. Akpan melaporkan bahwa kejadian Candida albicans yang diisolasi dari rongga mulut neonatus adalah 45%. Tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk mengevaluasi beberapa faktor terkait dari kejadian kolonisasi Candida pada neonatus.
Metode dan hasil penelitian

Sebuah penelitian cross-sectional dilakukan di Unit Perawatan Intensif, Divisi Neonatologi, Departemen Kesehatan Anak, Universitas Udayana/Rumah Sakit Sanglah Denpasar, mulai dari November 2002 sampai April 2003. Sebanyak 80 neonatus didaftarkan. Hapusan mukus mulut didapatkan dan diperiksa untuk mengetahui keberadaan banyak Candida dengan menggunakan kalium hidroksida. Data dianalisis dengan rasio prevalensi dan regresi logistik; nilai p < 0,05 dianggap signifikan.

Prevalensi kolonisasi Candida adalah 55%. Kolonisasi sangat terkait dengan usia yang kurang dari 1 pekan, jenis kelamin laki-laki, usia kehamilan yang kurang dari 37 pekan, skor Apgar <6, berat lahir <1500 gram, pH mukus mulut <7, penggunaan antibiotik sistemik, dan penggunaan steroid oleh ibu. Pemberian ASI merupakan faktor protektif. Korelasi antara variabel-variabel dengan menggunakan uji Spearman menunjukkan koefisien korelasi < 0,5. Dengan regresi logistik, berat lahir < 1500 gram (p = 0,04) dan penggunaan antibiotik sistemik (p = 0,01) merupakan faktor yang terkait signifikan dari kolonisasi Candida mulut, sedangkan pemberian ASI adalah faktor protektif yang signifikan (p = 0,003).

Pembahasan

Prevalensi candidiasis mulut pada penelitian ini adalah 55% (44.80). Hasil yang mirip dilaporkan oleh Akpan (40-45%), Gupta dkk., (32%), dan Mudra (37%). Kami menemukan bahwa prevalensi kolonisasi Candida dalam mulut secara signifikan lebih tinggi pada neonatus yang berusia ≥1 pekan dibanding dengan yang terjadi pada neonatus yang berusia < 1 pekan. Baley dkk. menemukan bahwa 66% dari kolonisasi Candida albicans pada bayi berat lahir rendah terjadi pada pekan kedua masa hidup, yang mirip dengan yang dilaporkan oleh Gupta dkk.

Terdapatnya banyak (kolonisasi) Candida dalam mulut terjadi lebih sering pada laki-laki dibanding pada perempuan. Gupta dkk. melaporkan bahwa candidiasis mulut jauh lebih sering pada laki-laki. Kolonisasi candida dalam mulut juga terjadi lebih sering pada neonatus yang memiliki usia kehamilan < 37 pekan dibanding yang ≥37 pekan. Baley dkk melaporkan bahwa 26% dari kolonisasi Candida terjadi pada neonatus prematur, sedangkan Kaufman dkk menemukan proporsi ini sebesar 50%.

Dalam penelitian ini, kolonisasi Candida dalam mulut lebih sering terjadi pada neonatus yang mengalami asphyxia selama kelahiran dibandingkan yang tidak mengalaminya, dengan nilai p < 0,0001 dan PR = 2,05. Hasil yang mirip juga dilaporkan oleh Gupta dkk. Kolonisasi Candida dalam mulut pada neonatus yang memiliki berat lahir <1500 gram lebih tinggi dibanding yang memiliki berat lahir ≥1500 gram. Baley dkk menemukan bahwa prevalensi kolonisasi Candida pada bayi yang berberat lahir sangat rendah adalah 46%. Dalam penelitian ini, kolonisasi Candida dalam mulut jauh lebih sering pada neonatus yang memiliki pH mukus mulut <7 dibanding dengan pH ≥7.

Meningkatnya penggunaan antibiotik, khususnya antibiotik spektrum luas, telah menyebabkan meningkatnya kejadian kolonisasi Candida. Dalam penelitian kali ini, prevalensi kolonisasi Candida dalam mulut lebih tinggi pada neonatus yang memiliki penggunaan antibiotik sistemik dibandingkan dengan yang tidak. Hasil yang mirip juga dilaporkan oleh Gupta dkk.

Penggunaan kortikosteroid, yang bisa merubah flora serta fungsi modulator imun, juga merupakan sebuah faktor risiko untuk candidiasis mulut. Neonatus yang dilahirkan dari ibu yang sedang menggunakan kortikosteroid memiliki prevalensi candidiasis mulut yang lebih tinggi dibanding yang tidak. Botas melaporkan bahwa pemberian kortikosteroid intravena secara signifikan meningkatkan risiko infeksi Candida pada bayi yang lahir prematur. Hipe menemukan bahwa 60% dari bayi yang baik sistem kekebalannya memiliki tanda guam orofaringeal.

Kolonisasi Candida dalam mulut pada neonatus yang mengkonsumsi ASI lebih rendah dibanding dengan yang mengkonsumsi susu formula. Pemberian ASI merupakan sebuah faktor pelindung terhadap candidiasis mulut karena susu ASI mengandung SigA, IgM, IgG, lactoferrin, lactoperoksidase, lisozim, makrofage, dan neutrofil. Kolonisasi Candida dalam mulut jauh lebih sering pada neonatus yang dilahirkan lewat jalur normal.

Dengan uji Spearman, dua faktor yang memiliki korelasi lemah dengan candidiasis mulut, yaitu usia > 1 pekan dan menyusui, sedangkan faktor lain tidak memiliki korelasi statistik yang signifikan. Dengan analisis multivariat, tiga faktor memiliki hubungan signifikan dengan kolonisasi Candida dalam mulut pada neonatus yakni berat lahir < 1500 gram, penggunaan antibiotik sistemik, dan menyusui.

Kesimpulan

Ada tiga faktor independen yang terkait dengan terdapatnya banyak (kolonisasi) Candida dalam mulut pada bayi yang baru lahir, yaitu berat lahir <1500 gram, penggunaan antibiotik sistemik, dan menyusui yang merupakan sebuah faktor pelindung.

Comments

Popular posts from this blog

Kemajuan-kemajuan terbaru dalam memahami patogenesis pemfigus vulgaris

Sintesis Kolagen

Herpes Genital