Pembahasan tentang Lipid

Lipid, yang merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus mengalami perkembangan. Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak tinggi dan risiko penyakit jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan dari diet Mediterania yang cukup tinggi kandungan lemaknya. Sebuah survei konsumen terbaru menyelidiki alasan-alasan mengapa masyarakat umum sangat menyukai hamburger-hamburger siap saji dan survei ini menemukan jawaban antara lain “Memiliki rasa yang tidak ada duanya,” “Cukup hangat dan menggoda,” dan “Tepat mengobati rasa lapar.” Sebagian besar dari opini ini disebabkan oleh lemak. Lemak menambahkan cita rasa dan sensasi dalam mulut yang nikmat bagi makanan kita dan berkontribusi bagi “perasaan puas kita”. Lemak sendiri adalah sebuah gizi yang esensial.

Lazimnya, lemak memiliki tempat yang utama dalam diet orang-orang Amerika. Akan tetapi, karena adanya pertimbangan-pertimbangan kesehatan, sikap kita terhadap lipid makanan mulai berubah. Kita perlu menilai bukan hanya seberapa banyak lemak yang kita makan, tetapi juga jenis lemak apa, karena lemak-lemak berbeda memiliki efek yang berbeda terhadap tubuh dan kesehatan kita. Sebagai profesional kesehatan kita perlu berfokus pada diet total, bukan pada satu gizi saja. Dalam kajian kita tentang lipid dan peranannya dalam gizi ini kita akan mempelajari mengapa kita membutuhkan lemak untuk energi dan kesehatan yang baik secara keseluruhan.

LIPID DALAM ILMU GIZI DAN KESEHATAN

Fungsi Lipid

Lipid makanan
   
Lipid yang ditemukan dalam makanan melakukan fungsi-fungsi tubuh yang penting. Lipid-lipid ini menyediakan energi, menyuplai asam-asam lemak esensial yang diperlukan untuk kelangsungan hidup, dan menambah selera kita terhadap makanan. Fungsi-fungsi penting ini dijelaskan sebagai berikut:

Menjadi bahan bakar untuk energi: Lipid merupakan sumber bahan baku energi yang dapat disimpan atau digunakan jika diperlukan. Lipid-lipid makanan menghasilkan energi 9 kilokalori per gram ketika dioksidasi dalam tubuh sebagaimana dibandingkan dengan karbohidrat dan protein yang hanya menghasilkan 4kkal/g.

Menyuplai asam-asma lemak esensial: Lipid makanan mengandung asam-asam lemak esensial, asam linoleat dan asam alfa-linoleat. Lipid makanan dari sumber hewan juga menyediakan kolesterol, yang mensupplementasi suplai endogen tubuh.
Mendukung absorpsi vitamin larut lemak: Lipid harus terdapat dalam campuran makanan dalam usus kecil untuk menjadi sebuah sarana bagi absorpsi vitamin-vitamin larut lemak.

Menambah palatabilitas makanan: Lipid menambakan rasa dan sensasi mulut tertentu terhadap makanan dan mempertinggi rasa puas yang diperoleh dengan makanan. Makanan pilihan kita sangat dipengaruhi oleh rasa dan tekstur dari lipid yang meningkatkan selera makan kita.

Mempromosikan rasa kenyang: Makanan yang mengandung lipid memberikan kekenyangan yang lebih lama dibanding makanan yang hanya mengandung karbohidrat dan protein. Sel-sel otak tertentu merespon terhadap sensasi lemak dalam mulut dan mempengaruhi daerah orang yang mengontrol selera makan. Lemak berkontribusi bagi tekstur dan badan campuran makanan yang memperlambat pergerakannya keluar dari usus dan membantu memperlama rasa kenyang.

Lipid tubuh
   
Lipid disimpan dalam tubuh sebagai jaringan adiposa. Jaringan lipid ini memiliki beberapa fungsi yang penting bagi kehidupan dan kesehatan, sebagai berikut:

Sumber energi sedia: Lipid merupakan bentuk bahan baku energi efisien untuk semua jaringan kecuali otak dan sistem saraf pusat. Sebetulnya, asam-asam lemak merupakan bahan baku energi yang lebih dipilih pada otot jantung.
Insulasi termal: Lapisan lipid yang terdeposisi secara langsung di bawah kulit membantu mempertahankan suhu tubuh.
Perlindungan organ-organ vital: Sebuah lapisan jaringan adiposa mirip jaring yang mengelilingi organ-organ vital seperti ginjal, melindunginya dari syok mekanik dan memberikan dukungan struktural.

Transmisi impuls-impuls saraf: Lapisan-lapisan lipid yang mengelilingi serat-serat saraf memberikan insulasi elektrik dan mentransmisikan impuls-impuls saraf.

Struktur membran: Lipid adalah komponen-komponen struktural dari membran sel dan membantu mentransport nutrien, metabolit, dan molekul-molekul limbah ke dalam dan keluar sel.
Pembawa material-material larut lemak: Lipoprotein, molekul-molekul yang terbuat dari lipid dan protein, membawa lipid dari hati ke jaringan tubuh. Lipid mentransport vitamin larut lemak A, D, E, dan K ke sel-sel untuk penggunaan metabolik.
Prekursor zat-zat lain: Lipid menyuplai asam-asam lemak dan kolesterol untuk sintesis berbagai material yang diperlukan untuk integritas jaringan dan fungsi metabolik. Sebagai contoh, jaringan otak dan retina mata mengandung banyak asam lemak.

SIFAT-SIFAT FISIK DAN KIMIAWI LIPID

Karakteristik Fisik
   
Istilah lipid mencakup lemak, minyak, dan senyawa-senyawa terkait yang tidak larut dalam air dan berminyak ketika disentuh. Beberapa lipid makanan – mentega, margarin, atau minyak goreng – dapat dikenai dengan mudah sebagai lemak. Makanan-makanan lain yang mungkin tampak terdiri dari sebagian besar karbohidrat (jenis-jenis roti) atau protein (pastel sapi) sering mengandung banyak lemak. Kita menyebut ini sebagai lemak terpendam.

Karakteristik Kimiawi
   
Nama kimiawi untuk lemak dan senyawa-senyawa terkait lemak adalah lipid. Lipid adalah senyawa-senyawa organik yang terdiri dari sebuah rantai karbon sebagai “kerangka dasar”, dengan atom hidrogen dan oksigen dan radikal lain atau gugus-gugus unsur lain yang tertikat. Asam-asam lemak dan senyawa-senyawanya yang terkait adalah lipid-lipid yang penting dalam gizi manusia. Lipid memiliki kesamaan umum dengan karbohidrat. Elemen-elemen kimia serupa yang membentuk karbohidrat – karbon, hidrogen, dan oksigen – juga membentuk asam-asam lemak. Akan tetapi, karbohidrat dan lipid memiliki dua perbedaan penting sebagai berikut:

1.Lipid lebih kompleks strukturnya, dengan lebih banyak atom karbon (C) dan hidrogen (H) dan lebih sedikit atom oksigen (O).

2.Unit-unit struktural yang umum dari lipid adalah asam-asam lemak, sedangkan unit-unit struktural dari karbohidrat adalah gula-gula sederhana.
Pertama-tama kita akan melihat karakteristik khas dari asam lemak – kejenuhan, panjang rantai, dan esensialitas – sebelum berfokus pada sifat-sifat lipid (trigliserida) yang tersusun atas asam-asam lemak.

LIPID DASAR: ASAM LEMAK DAN TRIGILISERIDAA

Karakteristik Asa Lemak: Kejenuhan
   
Tingkat kejenuhan atau ketidakjenuhan memberikan karakteristik fisik bagi lipid. Lipid-lipid jenuh memiliki struktur yang keras, sedangkan yang kurang jenuh memiliki struktur lunak, dan yang tidak jenuh berbentuk cair pada suhu kamar. Perbedaan-perbedaan fisik ini terkait dengan perbandingan atom hidrogen dengan atom karbon dalam asam-asam lemak pada lipid. Jika sebuah asam lemak memiliki sebuah hidrogen terikat pada masing-masing ruang yang tersedia, maka asam lemak ini dikatakan jenuh sempurna. Akan tetapi, jika asam lemak tersebut memiliki beberapa ruang hidrogen yang tidak terisi, maka dia dikatakan kurang jenuh. Tiga istilah berikut ini digunakan untuk menjelaskan kejenuhan pada lemak.

1.Jenuh: Lipid jenuh tersusun atas asam-asam lemak jenuh yang disebut lemak jenuh. Lipid yang paling jenuh adalah dua minyak tropis yaitu: minyak kelapa, yang 88% jenuh, dan minyak biji palem, yang 80% jenuh. Lemak-lemak jenuh lainnya berasal dari hewan dan ditemukan dalam daging, mentega, dan produk susu.

2.Tidak jenuh tunggal (monounsaturated): Lipid-lipid makanan yang tersusun atas asam-asam lemak dengan satu ruang hidrogen yang tidak terisi, sehingga membentuk ikatan rangkap, disebut sebagai lemak jenuh-tunggal. Lipid-lipid ini pada umumnya berasal dari sumber tanaman. Minyak canola yang didapatkan dari minyak zaitun dan rapeseed adalah contoh lemak jenuh-tunggal.

3.Tidak jenuh majemuk (polyunsaturated): Ketika asam-asam lemak memiliki dua atau lebih ruang yang tidak terisi dengan hidrogen, sehingga menghasilkan dua atau lebih ikatan rangkap, maka ini disebut lemak tidak jenuh majemuk. Banyak dari lemak-lemak ini yang didapatkan dari sumber-sumber tanaman. Lemak tidak jenuh majemuk yang umum adalah minyak jagung dan minyak safflower. Asam lemak tidak jenuh majemuk dengan dua atau lebih ikatan rangkap juga disebut sebagai asam lemak n-3 atau n-6. Angka tersebut menunjuk pada posisi dalam rantai karbon dimana ikatan rangkap pertama muncul. Asam lemak n-6 yang penting adalah asam linoleat, sebuah asam lemak esensial yang ditemukan dalam minyak sayur. Asam lemak n-3 pada ikan berlemak memiliki peranan dalam kesehatan kardiovaskular.

Fungsi imun: Orang yang mengalami defisiensi asam lemak esensial memiliki tingkat infeksi yang lebih tinggi.
Agreagasi trombosit darah: Asam eikosapentaenoat dan asam dokosaheksaenoat, asam-asam lemak n-3 yang terbuat dari asam alfa-linoleat, mencegah agregasi trombosit darah yang tidak diinginkan yang menghambat aliran darah dalam arteri utama yang menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Sintesis agen-agen mirip-hormon: Asam linoleat dan asam alfa-linoleat adalah prekursor metabolik dari sekelompok senyawa aktif fisiologis dan farmakologis yang dikenal sebagia prostaglandin. Senyawa-senyawa ini pertama kali ditemukan dalam air mani manusia dan disebut prostaglandin karena dianggap berasal dari kelenjar prostat. Prostaglandin terdapat pada hampir semua jaringan tubuh dan bertindak sebagai hormon lokal untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan fungsi-fungsi biologis. Aktivitas-aktivitasnya mempengaruhi tekanan darah, pembekuan darah, dan fungsi kardiovaskular.

Trigliseridaa

Struktur
   
Asam-asam lemak tersimpan dalam tubuh sebagai trigliserida. Trigliserida tersusun atas tiga asam lemak yang terikat ke sebuah basis gliserol. Mereka disebut gliserida karena mengandung gliserol dan asam lemak. Jika gliserol bergabung dengan satu asam lemak maka disebut monogliserida; dengan dua asam lemak disebut digliserida; dan dengan tiga asam lemak disebut trigliserida. Glisetida ditemukan dalam makanan dan juga terbentuk dalam tubuh. Kebanyakan lipid alami dari sumber hewan atau tanaman adalah trigliserida. Mereka ditemukan dalam sel-sel tubuh sebagai tetes-tetes minyak dan bersirkulasi dalam plasma darah berbasis air yang tertutup dalam sebuah penutup protein larut air. Kompleks-kompleks protein lipid ini disebut sebagai lipoprotein. Trigliserida memiliki banyak fungsi dalam tubuh.

Klasifikasi Lipoprotein
   
Lipoprotein diklasifikasikan menurut kepadatannya. Kepadatan sebuah lipoprotein ditentukan oleh kandungan lipid dan lemak relatifnya. Semakin tinggi proporsi protein, semakin tinggi pula kepadatan. Jumlah masing-masing lipoprotein dalam darah dipengaruhi oleh waktu sejak makan terakhir dan kuantitas dan jenis lemak yang dikonsumsi seseorang setiap hari. Daftar berikut mengandung sebuah diskusi tentang lima golongan lipoprotein:
1.Chylomikron: Partikel-partikel yang relatif besar ini terbentuk dalam dinding usus setelah makan dan membawa lemak yang tercerna dan terserap ke hati untuk konversi menjadi lipoprotein yang lain.
2.Lipoprotein berkepadatan sangat rendah (VLDL): VLDL terbentuk dalam hati selama interval antara periode makan. Ketika tidak ada makanan dalam saluran pencernaan dan chylomikron tidak memasuki sistem sirkulasi, maka VLDL mentransport trigliserida endogen dari hati ke sel jaringan.
3.Lipoprotein berkepadatan sedang (IDL): IDL terbentuk dari VLDL dan menalnjutkan penyaluran trigliserida endogen ke sel.
4.Lipoparotein berkepadatan rendah (LDL): LDL terbentuk dari VLDL dan IDL dan membawa sebagian besar kolesterol, karena kebanyakan trigliserida telah berpindah ke dalam sel.
5.Lipoprotein berkepadatan tinggi (HDL): HDL mengembalikan kolesterol dari sel ke hati untuk penguraian dan eliminasi.

Judul Asli: Lipid
Penulis: Eleanor D. Schlenker
Tahun: 2006
Sumber: -
Kata kunci: lipid,gizi,kesehatan,asam lemak,trigliserida

Comments

Popular posts from this blog

Kemajuan-kemajuan terbaru dalam memahami patogenesis pemfigus vulgaris

Sintesis Kolagen

Herpes Genital