REAKSI PAS (ASAM SCHIFF PERIODIK)

Reaksi PAS digunakan utamanya untuk sitokimia leukosit. Metode ini dijelaskan di halaman 148. Sel-sel darah merah dewasa dan sitoplasma normoblast pada tahap perkembangan manapun tidak berwarna normal.    
   
Akan tetapi, eritroblast bisa bereaksi positif pada kondisi dimana terdapat penyakit. Warna difus mendalam ditemukan pada eirtroleukemia dan intensitas warna yang lebih kecil bisa ditemukan pada thalassemia, anemia defisiensi zat besi, eritroblast darah tulang-belakang, anemia sideroblastis, mielosklerosis, berbagai tipe leukemia dan pada berbagai jenis anemia hemolitik. Reaksi positif juga telah ditemukan pada anemia pernicious, anemia aplastis, keracunan logam timbal dan polisitemia vera. Pada leukemia myeloid prekursor eritroid positif PAS telah dikaitkan dengan tingkat penyembuhan yang berkurang.
   
Reaksi PAS tergantung pada pelepasan radikal-radikal karbohidrat dari kombinasinya dengan protein dan oksidasinya menjadi aldehid dengan reagen Schiff. Reaksi positif biasanya menunjukkan adanya glikogen. Ini bisa dikonfirmasikan dengan menunjukkan bahwa reaksi positif hilang jika selaput tipis yang terbentuk diperlakukan dengan saliva atau diastase sebelum diwarnai. Material positif PAS lainnya tidak berubah dengan perlakuan diastase.
   
Granulosit-granulosit yang terbentuk bereaksi positif pada semua tahapan pembentukan. Neutrofil-neutrofil polimorfonuklear dewasa bereaksi paling kuat (Gbr. 9.2) dan sitoplasmanya mengandung banyak material berwarna positif dalam bentuk granula-granula kecil. Myeloblast dan myelosit mengandung lebih sedikit granula berwarna positif tetapi sitoplasma berwarna pink pucat difusif. Pada eosinofil, sitoplasma latar belakang positif PAS tetapi granula-granula spesifik negatif PAS.
   
Limfosit normalnya mengandung jauh lebih sedikit material berwarna dibanding granulosit, tetapi beberapa granula halus atau bahkan kasar sering bisa ditunjukkan. Monosit mengandung sedikit material berwarna positif yang tersebar dan halus. Sitoplasma normoblast tidak normalnya berwarna pada tahap perkembangan manapun.
   
Limfosit pada penyakit B-limfoproliferatif (seperti leukemia limfositik kronis dan leukemia prolimfositik) sering mengandung jumlah granula berwarna positif yang meningkat (Gbr. 9.2); pada limfoblast, “blok-blok” material berwarna ditemukan. Ini merupakan reaksi tipikal pada tipe leukemia limfobalstis anak yang umum (Gbr. 9.3); akan tetapi, pada varian sel-T yang kurang umum reaksi PAS positif lemah atau negatif lemah.
   
Eritroblast bisa bereaksi positif jika terdapat penyakit. Warna difus dalam telah ditemukan pada eritroleukemia dan pada thalassemia; dan lebih sedikit warna yang bisa ditemukan pada anemia defisiensi zat besi, myelosklerosis, berbagai tipe leukemia dan pada berbagai tipe anemia hemolitik. Reaksi-reaksi positif juga telah ditemukan pada anemia pernicious, anemia aplastis, keracunan timbal dan polisithamia vera.
   
Reaksi paling baik dilakukan pada darah segar atau selaput sumsum-tulang tetapi selaput-selaput rendaman metanol atau selaput yang diwarnai dengan warna Romanowsky beberapa bulan atau beberapa tahun sebelumnya bisa diwarnai secara memuaskan.

Reagen

Basa periodik (HIO4.2H2O), 10g/L.

Reagen Schiff (leucobasic fuchsin). Fuchsin basa, 1,0g dilarutkan dalam 400 mL air mendidih.
   
Dinginkan larutan sampai 50oC dan kemudian saring. Ke dalam hasil penyaringan tambahkan 1 mL tionil klorida (SOCl2) dan biarkan larutan pada kondisi gelap selama 12 jam. Kemudian tambahkan 2,0 g arang teraktivasi dan setelah pengocokan selama 1 menit saring preparasi tersebut. Simpan di tempat gelap pada suhu 0-4oC.
   
Cuci larutan. Sodium metabisulfit, 100 g/L, 6 mL; HCl, 1 mol/L, 5 mL; air hingga 100 mL.
   
Pewarnaan-balik: Hemalum Mayer atau hematoksilin cair Harris, 2,0 g; air sampai 100 mL.

Metode
   
Rendam selaput dalam metanol selama 5-15 menit. Kemudian cuci dengan air mengalir selama 15 menit. Masukkan selaput-selaput ke dalam diastase (1 g dalam 1 liter dari 9 g/L NaCl) untuk pelumatan selama 1 jam pada suhu kamar. Setelah itu, biarkan slide-slide yang diperlakukan dan yang tidak diperlakukan dalam larutan asam periodik selama 10 menit, kemudian cuci dan celupkan ke dalam reagen Schiff selama 30 menit pada suhu kamar dalam kondisi gelap. Cuci slide tiga kali dalam larutan cuci. Kemudian cuci dengan air suling selama 5 menit, warnai-balik dengan hematoksilin selama 10 menit dan kemudian rendam dalam air kran selama 5 menit. Terakhir, keringkan dengan udara dan simpan pada tempat yang rata.

Comments

Popular posts from this blog

Kemajuan-kemajuan terbaru dalam memahami patogenesis pemfigus vulgaris

Sintesis Kolagen

Hubungan antara Penggunaan DMPA (Depot Medroksiprogesteron) dengan Perdarahan Uterin yang Meningkat pada Wanita yang Memiliki Berat-badan-berlebih dan Gemuk